Hadits Tentang Shifat Shalat Halaman 2
Hadits Tentang Shifat Shalat 16
َوَعَنْ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ رضي الله عنه قَالَ : ( صَلَّيْتُ مَعَ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَوَضَعَ يَدَهُ اَلْيُمْنَى عَلَى يَدِهِ اَلْيُسْرَى عَلَى صَدْرِهِ ) أَخْرَجَهُ اِبْنُ خُزَيْمَةَ
Wail Ibnu Hujr berkata: Aku pernah shalat bersama Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam beliau meletakkan tangannya yang kanan di atas tangannya yang kiri pada dadanya. Dikeluarkan oleh Ibnu Khuzaimah.
Hadits Tentang Shifat Shalat 17
َوَعَنْ عُبَادَةَ بْنِ اَلصَّامِتِ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( لَا صَلَاةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِأُمِّ اَلْقُرْآنِ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْه
Dari Ubadah Ibnu al-Shomit bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Tidak sah shalat bagi orang yang tidak membaca Ummul Qur’an (al-fatihah).” Muttafaq Alaihi.
Hadits Tentang Shifat Shalat 18
َوَفِي رِوَايَةٍ لِابْنِ حِبَّانَ وَاَلدَّارَقُطْنِيِّ : ( لَا تَجْزِي صَلَاةٌ لَا يُقْرَأُ فِيهَا بِفَاتِحَةِ اَلْكِتَابِ
Dalam suatu riwayat Ibnu Hibban dan Daruquthni: “Tidak sah shalat yang tidak dibacakan al-fatihah di dalamnya.”
Hadits Tentang Shifat Shalat 19
َوَفِي أُخْرَى لِأَحْمَدَ وَأَبِي دَاوُدَ وَاَلتِّرْمِذِيِّ وَابْنِ حِبَّانَ : ( لَعَلَّكُمْ تَقْرَءُونَ خَلْفَ إِمَامِكُمْ ? ” قُلْنَا : نِعْمَ . قَالَ : “لَا تَفْعَلُوا إِلَّا بِفَاتِحَةِ اَلْكِتَابِ فَإِنَّهُ لَا صَلَاةِ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِهَا
Dalam hadits lain riwayat Ahmad Abu Dawud Tirmidzi dan Ibnu Hibban: “Barangkali engkau semua membaca di belakang imammu?” Kami menjawab: Ya. Beliau bersabda: “Jangan engkau lakukan kecuali membaca al-fatihah karena sungguh tidak sah shalat seseorang tanpa membacanya.”
Hadits Tentang Shifat Shalat 20
َوَعَنْ أَنَسٍ رضي الله عنه ( أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم وَأَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ كَانُوا يَفْتَتِحُونَ اَلصَّلَاةِ بِـ (اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ اَلْعَالَمِينَ ) ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari Anas Radliyallaahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam Abu Bakar dan Umar memulai shalat dengan (membaca) alhamdulillaahi rabbil ‘alamiin. Muttafaq Alaihi
Hadits Tentang Shifat Shalat 21
َزَادَ مُسْلِمٌ: ( لَا يَذْكُرُونَ : (بِسْمِ اَللَّهِ اَلرَّحْمَنِ اَلرَّحِيمِ ) فِي أَوَّلِ قِرَاءَةٍ وَلَا فِي آخِرِهَا
Muslim menambahkan: Mereka tidak membaca bismillaahirrahmaanirrahiim baik pada awal bacaan maupun akhirnya.
Hadits Tentang Shifat Shalat 22
َوَفِي رِوَايَةٍ لِأَحْمَدَ وَالنَّسَائِيِّ وَابْنِ خُزَيْمَةَ : ( لَا يَجْهَرُونَ بِبِسْمِ اَللَّهِ اَلرَّحْمَنِ اَلرَّحِيم
Dalam suatu riwayat Ahmad Nasa’i dan Ibnu Khuzaimah disebutkan: Mereka tidak membaca bismillaahirrahmaanirrahiim dengan suara keras.
Hadits Tentang Shifat Shalat 23
َوَفِي أُخْرَى لِابْنِ خُزَيْمَةَ : ( كَانُوا يُسِرُّونَ ). وَعَلَى هَذَا يُحْمَلُ اَلنَّفْيُ فِي رِوَايَةِ مُسْلِمٍ خِلَافًا لِمَنْ أَعَلَّهَا
Dalam suatu hadits lain riwayat Ibnu Khuzaimah: Mereka membaca dan amat pelan. (Pengertian ini –membaca dengan amat pelan– diarahkan pada pengertian tidak membacanya seperti pada hadits riwayat Muslim yang tentunya berbeda dengan yang menyatakan bahwa hadits ini ma’lul).
Hadits Tentang Shifat Shalat 24
َوَعَنْ نُعَيْمٍ اَلْمُجَمِّرِ رضي الله عنه قَالَ : ( صَلَّيْتُ وَرَاءَ أَبِي هُرَيْرَةَ فَقَرَأَ : (بِسْمِ اَللَّهِ اَلرَّحْمَنِ اَلرَّحِيمِ) . ثُمَّ قَرَأَ بِأُمِّ اَلْقُرْآنِ حَتَّى إِذَا بَلَغَ : (وَلَا اَلضَّالِّينَ) قَالَ : “آمِينَ” وَيَقُولُ كُلَّمَا سَجَدَ وَإِذَا قَامَ مِنْ اَلْجُلُوسِ : اَللَّهُ أَكْبَرُ . ثُمَّ يَقُولُ إِذَا سَلَّمَ : وَاَلَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنِّي لَأَشْبَهُكُمْ صَلَاةً بِرَسُولِ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ) رَوَاهُ النَّسَائِيُّ وَابْنُ خُزَيْمَةَ
Nu’aim al-Mujmir berkata: Aku pernah sembahyang di belakang Abu Hurairah r.a. Dia membaca (bismillaahirrahmaanirrahiim) kemudian membaca al-fatihah sehingga setelah membaca (waladldlolliin) dia membaca: Amin. Setiap sujud dan ketika bangun dari duduk selalu membaca Allaahu Akbar. Setelah salam dia mengatakan: Demi jiwaku yang ada di tangan-Nya sungguh aku adalah orang yang paling mirip shalat nya dengan Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam Riwayat Nasa’i dan Ibnu Khuzaimah.
Hadits Tentang Shifat Shalat 25
َوَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( إِذَا قَرَأْتُمْ اَلْفَاتِحَةِ فَاقْرَءُوا : ( بِسْمِ اَللَّهِ اَلرَّحْمَنِ اَلرَّحِيمِ ) فَإِنَّهَا إِحْدَى آيَاتِهَا ) رَوَاهُ اَلدَّارَقُطْنِيُّ وَصَوَّبَ وَقْفَهُ
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Apabila kamu membaca al-fatihah maka bacalah bismillaahirrahmaanirrahiim karena ia termasuk salah satu dari ayatnya.” Riwayat Daruquthni yang menggolongkannya hadits mauquf.
Hadits Tentang Shifat Shalat 26
َوَعَنْهُ قَالَ : ( كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا فَرَغَ مِنْ قِرَاءَةِ أُمِّ اَلْقُرْآنِ رَفَعَ صَوْتَهُ وَقَالَ : “آمِينَ”. ) رَوَاهُ اَلدَّارَقُطْنِيُّ وَحَسَّنَهُ وَالْحَاكِمُ وَصَحَّحَهُ
Abu Hurairah Radliyallaahu ‘anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bila selesai membaca Ummul Qur’an (al-fatihah) beliau mengangkat suaranya dan membaca: “Amin.” Hadits hasan diriwayatkan oleh Daruquthni. Hadits shahih menurut Hakim.
Hadits Tentang Shifat Shalat 27
َوَلِأَبِي دَاوُدَ وَاَلتِّرْمِذِيِّ مِنْ حَدِيثِ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ نَحْوُهُ
Ada pula hadits serupa dalam riwayat Abu Dawud dan Tirmidzi daari hadits Wail Ibnu Hujr.
Hadits Tentang Shifat Shalat 28
َوَعَنْ عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ أَبِي أَوْفَى -رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا- قَالَ : ( جَاءَ رَجُلٌ إِلَى اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ : إِنِّي لَا أَسْتَطِيعُ أَنْ آخُذَ مِنْ اَلْقُرْآنِ شَيْئًا فَعَلِّمْنِي مَا يُجْزِئُنِيٌ]مِنْهُ] . قَالَ : “سُبْحَانَ اَللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اَللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ وَلَا حَوْلٌ وَلَا قُوَّةً إِلَّا بِاَللَّهِ اَلْعَلِيِّ اَلْعَظِيمِ . . . ) اَلْحَدِيثَ . رَوَاهُ أَحْمَدُ وَأَبُو دَاوُدَ وَالنَّسَائِيُّ وَصَحَّحَهُ اِبْنُ حِبَّانَ وَاَلدَّارَقُطْنِيُّ وَالْحَاكِمُ
Abdullah Ibnu Aufa Radliyallaahu ‘anhu berkata: Ada seorang laki-laki datang menghadap Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam seraya berkata: Sungguh aku ini tidak bisa menghafal satu ayat pun dari al-Qur’an maka ajarilah diriku sesuatu yang cukup bagiku tanpa harus menghapal al-Qur’an. Beliau bersabda: “Bacalah subhanallaah walhamdulillah walaa ilaaha illallaah wallaahu akbar walaa haula walaa quwwata illa billaahil ‘aliyyil ‘adziim (artinya= Maha Suci Allah segala puji hanya bagi Allah tidak ada Tuhan kecuali Allah dan Allah Maha Besar tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah yang Maha Tinggi lagiMaha Agung).” Hadits riwayat Ahmad Abu Dawud dan Nasa’i. Hadits shahih menurut Ibnu Hibban Daruquthni dan Hakim.
Hadits Tentang Shifat Shalat 29
َوَعَنْ أَبِي قَتَادَةَ رضي الله عنه قَالَ : ( كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم يُصَلِّي بِنَا فَيَقْرَأُ فِي اَلظُّهْرِ وَالْعَصْرِ – فِي اَلرَّكْعَتَيْنِ اَلْأُولَيَيْنِ – بِفَاتِحَةِ اَلْكِتَابِ وَسُورَتَيْنِ وَيُسْمِعُنَا اَلْآيَةَ أَحْيَانًا وَيُطَوِّلُ اَلرَّكْعَةَ اَلْأُولَى وَيَقْرَأُ فِي اَلْأُخْرَيَيْنِ بِفَاتِحَةِ اَلْكِتَابِ. ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Abu Qotadah Radliyallaahu ‘anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam selalu shalat bersama kami pada dua rakaat pertama dalam shalat Dhuhur dan Ashar beliau membaca al-Fatihah dan dua surat dan kadangkala memperdengarkan kepada kami bacaan ayatnya beliau memperpanjang rakaat pertama dan hanya membaca al-fatihah dalam dua rakaat terakhir
Hadits Tentang Shifat Shalat 30
َوَعَنْ أَبِي سَعِيدٍ اَلْخُدْرِيِّ رضي الله عنه قَالَ : ( كُنَّا نَحْزُرُ قِيَامَ رَسُولِ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم فِي اَلظُّهْرِ وَالْعَصْرِ فَحَزَرْنَا قِيَامَهُ فِي اَلرَّكْعَتَيْنِ اَلْأُولَيَيْنِ مِنْ اَلظُّهْرِ قَدْرَ : (الم تَنْزِيلُ) اَلسَّجْدَةِ . وَفِي اَلْأُخْرَيَيْنِ قَدْرَ اَلنِّصْفِ مِنْ ذَلِكَ . وَفِي اَلْأُولَيَيْنِ مِنْ اَلْعَصْرِ عَلَى قَدْرِ اَلْأُخْرَيَيْنِ مِنْ اَلظُّهْرِ وَالْأُخْرَيَيْنِ مِنْ اَلظُّهْرِ ) رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Abu Said Al-Khudry Radliyallaahu ‘anhu berkata: Kami pernah mengukur lama berdirinya Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam dalam shalat Dhuhur dan Ashar. Setelah kami ukur bahwa lama berdirinya dalam dua rakaat pertama shalat Dhuhur sekitar lamanya membaca (Alif Laam Mim. Tanziil) al-Sajadah. Dan dalam dua rakaat terakhir sekitar setengahnya dalam dua rakaat pertama shalat Ashar seperti dua rakaat terakhir shalat Dhuhur dan dua rakaat terakhir setengahnya. Diriwayatkan oleh Muslim.
َوَعَنْ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ رضي الله عنه قَالَ : ( صَلَّيْتُ مَعَ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَوَضَعَ يَدَهُ اَلْيُمْنَى عَلَى يَدِهِ اَلْيُسْرَى عَلَى صَدْرِهِ ) أَخْرَجَهُ اِبْنُ خُزَيْمَةَ
Wail Ibnu Hujr berkata: Aku pernah shalat bersama Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam beliau meletakkan tangannya yang kanan di atas tangannya yang kiri pada dadanya. Dikeluarkan oleh Ibnu Khuzaimah.
Hadits Tentang Shifat Shalat 17
َوَعَنْ عُبَادَةَ بْنِ اَلصَّامِتِ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( لَا صَلَاةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِأُمِّ اَلْقُرْآنِ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْه
Dari Ubadah Ibnu al-Shomit bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Tidak sah shalat bagi orang yang tidak membaca Ummul Qur’an (al-fatihah).” Muttafaq Alaihi.
Hadits Tentang Shifat Shalat 18
َوَفِي رِوَايَةٍ لِابْنِ حِبَّانَ وَاَلدَّارَقُطْنِيِّ : ( لَا تَجْزِي صَلَاةٌ لَا يُقْرَأُ فِيهَا بِفَاتِحَةِ اَلْكِتَابِ
Dalam suatu riwayat Ibnu Hibban dan Daruquthni: “Tidak sah shalat yang tidak dibacakan al-fatihah di dalamnya.”
Hadits Tentang Shifat Shalat 19
َوَفِي أُخْرَى لِأَحْمَدَ وَأَبِي دَاوُدَ وَاَلتِّرْمِذِيِّ وَابْنِ حِبَّانَ : ( لَعَلَّكُمْ تَقْرَءُونَ خَلْفَ إِمَامِكُمْ ? ” قُلْنَا : نِعْمَ . قَالَ : “لَا تَفْعَلُوا إِلَّا بِفَاتِحَةِ اَلْكِتَابِ فَإِنَّهُ لَا صَلَاةِ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِهَا
Dalam hadits lain riwayat Ahmad Abu Dawud Tirmidzi dan Ibnu Hibban: “Barangkali engkau semua membaca di belakang imammu?” Kami menjawab: Ya. Beliau bersabda: “Jangan engkau lakukan kecuali membaca al-fatihah karena sungguh tidak sah shalat seseorang tanpa membacanya.”
Hadits Tentang Shifat Shalat 20
َوَعَنْ أَنَسٍ رضي الله عنه ( أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم وَأَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ كَانُوا يَفْتَتِحُونَ اَلصَّلَاةِ بِـ (اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ اَلْعَالَمِينَ ) ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari Anas Radliyallaahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam Abu Bakar dan Umar memulai shalat dengan (membaca) alhamdulillaahi rabbil ‘alamiin. Muttafaq Alaihi
Hadits Tentang Shifat Shalat 21
َزَادَ مُسْلِمٌ: ( لَا يَذْكُرُونَ : (بِسْمِ اَللَّهِ اَلرَّحْمَنِ اَلرَّحِيمِ ) فِي أَوَّلِ قِرَاءَةٍ وَلَا فِي آخِرِهَا
Muslim menambahkan: Mereka tidak membaca bismillaahirrahmaanirrahiim baik pada awal bacaan maupun akhirnya.
Hadits Tentang Shifat Shalat 22
َوَفِي رِوَايَةٍ لِأَحْمَدَ وَالنَّسَائِيِّ وَابْنِ خُزَيْمَةَ : ( لَا يَجْهَرُونَ بِبِسْمِ اَللَّهِ اَلرَّحْمَنِ اَلرَّحِيم
Dalam suatu riwayat Ahmad Nasa’i dan Ibnu Khuzaimah disebutkan: Mereka tidak membaca bismillaahirrahmaanirrahiim dengan suara keras.
Hadits Tentang Shifat Shalat 23
َوَفِي أُخْرَى لِابْنِ خُزَيْمَةَ : ( كَانُوا يُسِرُّونَ ). وَعَلَى هَذَا يُحْمَلُ اَلنَّفْيُ فِي رِوَايَةِ مُسْلِمٍ خِلَافًا لِمَنْ أَعَلَّهَا
Dalam suatu hadits lain riwayat Ibnu Khuzaimah: Mereka membaca dan amat pelan. (Pengertian ini –membaca dengan amat pelan– diarahkan pada pengertian tidak membacanya seperti pada hadits riwayat Muslim yang tentunya berbeda dengan yang menyatakan bahwa hadits ini ma’lul).
Hadits Tentang Shifat Shalat 24
َوَعَنْ نُعَيْمٍ اَلْمُجَمِّرِ رضي الله عنه قَالَ : ( صَلَّيْتُ وَرَاءَ أَبِي هُرَيْرَةَ فَقَرَأَ : (بِسْمِ اَللَّهِ اَلرَّحْمَنِ اَلرَّحِيمِ) . ثُمَّ قَرَأَ بِأُمِّ اَلْقُرْآنِ حَتَّى إِذَا بَلَغَ : (وَلَا اَلضَّالِّينَ) قَالَ : “آمِينَ” وَيَقُولُ كُلَّمَا سَجَدَ وَإِذَا قَامَ مِنْ اَلْجُلُوسِ : اَللَّهُ أَكْبَرُ . ثُمَّ يَقُولُ إِذَا سَلَّمَ : وَاَلَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنِّي لَأَشْبَهُكُمْ صَلَاةً بِرَسُولِ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ) رَوَاهُ النَّسَائِيُّ وَابْنُ خُزَيْمَةَ
Nu’aim al-Mujmir berkata: Aku pernah sembahyang di belakang Abu Hurairah r.a. Dia membaca (bismillaahirrahmaanirrahiim) kemudian membaca al-fatihah sehingga setelah membaca (waladldlolliin) dia membaca: Amin. Setiap sujud dan ketika bangun dari duduk selalu membaca Allaahu Akbar. Setelah salam dia mengatakan: Demi jiwaku yang ada di tangan-Nya sungguh aku adalah orang yang paling mirip shalat nya dengan Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam Riwayat Nasa’i dan Ibnu Khuzaimah.
Hadits Tentang Shifat Shalat 25
َوَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( إِذَا قَرَأْتُمْ اَلْفَاتِحَةِ فَاقْرَءُوا : ( بِسْمِ اَللَّهِ اَلرَّحْمَنِ اَلرَّحِيمِ ) فَإِنَّهَا إِحْدَى آيَاتِهَا ) رَوَاهُ اَلدَّارَقُطْنِيُّ وَصَوَّبَ وَقْفَهُ
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Apabila kamu membaca al-fatihah maka bacalah bismillaahirrahmaanirrahiim karena ia termasuk salah satu dari ayatnya.” Riwayat Daruquthni yang menggolongkannya hadits mauquf.
Hadits Tentang Shifat Shalat 26
َوَعَنْهُ قَالَ : ( كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا فَرَغَ مِنْ قِرَاءَةِ أُمِّ اَلْقُرْآنِ رَفَعَ صَوْتَهُ وَقَالَ : “آمِينَ”. ) رَوَاهُ اَلدَّارَقُطْنِيُّ وَحَسَّنَهُ وَالْحَاكِمُ وَصَحَّحَهُ
Abu Hurairah Radliyallaahu ‘anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bila selesai membaca Ummul Qur’an (al-fatihah) beliau mengangkat suaranya dan membaca: “Amin.” Hadits hasan diriwayatkan oleh Daruquthni. Hadits shahih menurut Hakim.
Hadits Tentang Shifat Shalat 27
َوَلِأَبِي دَاوُدَ وَاَلتِّرْمِذِيِّ مِنْ حَدِيثِ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ نَحْوُهُ
Ada pula hadits serupa dalam riwayat Abu Dawud dan Tirmidzi daari hadits Wail Ibnu Hujr.
Hadits Tentang Shifat Shalat 28
َوَعَنْ عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ أَبِي أَوْفَى -رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا- قَالَ : ( جَاءَ رَجُلٌ إِلَى اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ : إِنِّي لَا أَسْتَطِيعُ أَنْ آخُذَ مِنْ اَلْقُرْآنِ شَيْئًا فَعَلِّمْنِي مَا يُجْزِئُنِيٌ]مِنْهُ] . قَالَ : “سُبْحَانَ اَللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اَللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ وَلَا حَوْلٌ وَلَا قُوَّةً إِلَّا بِاَللَّهِ اَلْعَلِيِّ اَلْعَظِيمِ . . . ) اَلْحَدِيثَ . رَوَاهُ أَحْمَدُ وَأَبُو دَاوُدَ وَالنَّسَائِيُّ وَصَحَّحَهُ اِبْنُ حِبَّانَ وَاَلدَّارَقُطْنِيُّ وَالْحَاكِمُ
Abdullah Ibnu Aufa Radliyallaahu ‘anhu berkata: Ada seorang laki-laki datang menghadap Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam seraya berkata: Sungguh aku ini tidak bisa menghafal satu ayat pun dari al-Qur’an maka ajarilah diriku sesuatu yang cukup bagiku tanpa harus menghapal al-Qur’an. Beliau bersabda: “Bacalah subhanallaah walhamdulillah walaa ilaaha illallaah wallaahu akbar walaa haula walaa quwwata illa billaahil ‘aliyyil ‘adziim (artinya= Maha Suci Allah segala puji hanya bagi Allah tidak ada Tuhan kecuali Allah dan Allah Maha Besar tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah yang Maha Tinggi lagiMaha Agung).” Hadits riwayat Ahmad Abu Dawud dan Nasa’i. Hadits shahih menurut Ibnu Hibban Daruquthni dan Hakim.
Hadits Tentang Shifat Shalat 29
َوَعَنْ أَبِي قَتَادَةَ رضي الله عنه قَالَ : ( كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم يُصَلِّي بِنَا فَيَقْرَأُ فِي اَلظُّهْرِ وَالْعَصْرِ – فِي اَلرَّكْعَتَيْنِ اَلْأُولَيَيْنِ – بِفَاتِحَةِ اَلْكِتَابِ وَسُورَتَيْنِ وَيُسْمِعُنَا اَلْآيَةَ أَحْيَانًا وَيُطَوِّلُ اَلرَّكْعَةَ اَلْأُولَى وَيَقْرَأُ فِي اَلْأُخْرَيَيْنِ بِفَاتِحَةِ اَلْكِتَابِ. ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Abu Qotadah Radliyallaahu ‘anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam selalu shalat bersama kami pada dua rakaat pertama dalam shalat Dhuhur dan Ashar beliau membaca al-Fatihah dan dua surat dan kadangkala memperdengarkan kepada kami bacaan ayatnya beliau memperpanjang rakaat pertama dan hanya membaca al-fatihah dalam dua rakaat terakhir
Hadits Tentang Shifat Shalat 30
َوَعَنْ أَبِي سَعِيدٍ اَلْخُدْرِيِّ رضي الله عنه قَالَ : ( كُنَّا نَحْزُرُ قِيَامَ رَسُولِ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم فِي اَلظُّهْرِ وَالْعَصْرِ فَحَزَرْنَا قِيَامَهُ فِي اَلرَّكْعَتَيْنِ اَلْأُولَيَيْنِ مِنْ اَلظُّهْرِ قَدْرَ : (الم تَنْزِيلُ) اَلسَّجْدَةِ . وَفِي اَلْأُخْرَيَيْنِ قَدْرَ اَلنِّصْفِ مِنْ ذَلِكَ . وَفِي اَلْأُولَيَيْنِ مِنْ اَلْعَصْرِ عَلَى قَدْرِ اَلْأُخْرَيَيْنِ مِنْ اَلظُّهْرِ وَالْأُخْرَيَيْنِ مِنْ اَلظُّهْرِ ) رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Abu Said Al-Khudry Radliyallaahu ‘anhu berkata: Kami pernah mengukur lama berdirinya Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam dalam shalat Dhuhur dan Ashar. Setelah kami ukur bahwa lama berdirinya dalam dua rakaat pertama shalat Dhuhur sekitar lamanya membaca (Alif Laam Mim. Tanziil) al-Sajadah. Dan dalam dua rakaat terakhir sekitar setengahnya dalam dua rakaat pertama shalat Ashar seperti dua rakaat terakhir shalat Dhuhur dan dua rakaat terakhir setengahnya. Diriwayatkan oleh Muslim.
0 Response to "Hadits Tentang Shifat Shalat Halaman 2"
Post a Comment